Sabtu, 31 Oktober 2015
bijaksananya seorang ayah
ketika aku berfikir bahwa ibu adalah orang yang paling mengerti dan memahamiku, dari dulu fikiran itu sudah tertanam dalam diriku hingga aku menyadari betapa sama berharganya sosok ayah dalam hidup q...... suatu hari ada hal yang tak pernah ku sangka selama 18 tahun, ayah yang ku kira bijaksana, dan tegas, ternyata bisa luluh dan bisa meneteskan airmatanya, saat itu ntah apa yang membuatnya begitu kehilangan sosok bijaksananya karena putrinya ini..... hingga setelah q berfikir ternyata dibalik sosok tegasnya ternyata dia juga tidak sanggup melihat putrinya jauh dari kehidupannya........ ayah yang q kenal begitu berwibawa begitu terharu melihatku harus merantau... saat waktu berjalan q semakin menyadari bahwa ada 3 hal yang membuat ayah menangis di dunia ini, yaitu karena melihat kelahiran putrinya, melihat putrinya lulus kuliah dan ketika dia mnikahkan putrinya kelak... aku pun tak bisa membayangkan bagaimana ketika nanti aku harus menikah dan hidup jauh dari kedua orang tua ku... aku tak lagi dalam perlindungannya.. tangannya yang sejak kecil merangkul dan melindungiku kelak akan di gantikan dengan tangan yang lain... tapi saat itu tiba yang aku harapkan hanya satu, sosok orang tuaku masih ada dan dapat menyerahkan tanggung jawabnya kepada orang yang kelak akan menggantikannya.
Kamis, 29 Oktober 2015
Penyesalan ku
Rintik hujan mnrpa malam
Menambah dngin malam ini
Lampu yang trgantung bergoyang d terpa angin
Membuat suasana mnjadi hening
Q duduk termenung dibawah sinar lampu yang tak
tentu arah
Seperti hidup q yang tak tau kemana harus
berjalan
Seiring berputar waktu
Q hempas tubuh dalam ranjang kehancuran
Ku berjalan di atas duri kehampaan
Yang selalu menancap dalam relung hati
terdalam
Sehingga sulit tuk Q lepaskan
Walau dengan tangan keikhlasan
Bibir ini tak kuasa menyebut nama Tuhan
Yang suci tanpa kotoran
Karena diri Q telah membuat dosa besar
Yang tak mungkin bisa termaaf kan
by.NA
Langganan:
Komentar (Atom)